TAFSIRQ AL-JALALAIN
أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ
بِالْهُدَى فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ
نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ
فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
أَوْ كَصَيِّبٍ مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ
ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ مِنَ
الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَا أَضَاء لَهُم
مَّشَوْاْ فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُواْ وَلَوْ شَاء اللّهُ
لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ إِنَّ اللَّه عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
16.Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka
tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk
17.Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka
setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari)
mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat
18.Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke
jalan yang benar),
19.atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai
gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya,
karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi
orang-orang yang kafir.
20.Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali
kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap
menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia
melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa
atas segala sesuatu.
TAFSIRQ
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ
نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ
فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
أَوْ كَصَيِّبٍ مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ
ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ مِنَ
الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَا أَضَاء لَهُم
مَّشَوْاْ فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُواْ وَلَوْ شَاء اللّهُ
لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ إِنَّ اللَّه عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
16.
"(Mereka itulah
orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk) artinya mengambil kesesatan
sebagai pengganti petunjuk (maka tidaklah beruntung perniagaan mereka) bahkan
sebaliknya mereka merugi, karena membawa mereka ke dalam neraka yang menjadi
tempat kediaman mereka untuk selama-lamanya. (Dan tidaklah mereka mendapat
petunjuk) disebabkan perbuatan mereka itu."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 16)
17.
"(Perumpamaan mereka)
sifat mereka dalam kemunafikannya itu, (seperti orang yang menyalakan) atau
menghidupkan (api) dalam kegelapan (dan setelah api itu menerangi) atau
menyinari (apa yang di sekelilingnya) hingga ia dapat melihat, berdiang dan
merasa aman dari apa yang ditakutinya (Allah pun menghilangkan cahaya yang
menyinari mereka) yaitu dengan memadamkannya. Kata ganti orang dijadikan jamak
'him' merujuk kepada makna 'alladzii' (dan meninggalkan mereka dalam kegelapan
tidak dapat melihat) apa yang terdapat di sekeliling mereka, sehingga tidak
tahu jalan dan mereka dalam keadaan kecemasan. Demikianlah halnya orang-orang
munafik yang mengucapkan kata-kata beriman, bila mereka mati mereka akan
ditimpa ketakutan dan azab."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 17)
18.
"(Mereka tuli)
terhadap kebenaran, maksudnya tidak mau menerima kebenaran yang didengarnya
(bisu) terhadap kebaikan hingga tidak mampu mengucapkannya (buta) terhadap
jalan kebenaran dan petunjuk Allah sehingga tidak dapat melihatnya, (maka
mereka tidaklah akan kembali) dari kesesatan."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 18)
19.
"(Atau) perumpamaan
mereka itu, (seperti hujan lebat) maksudnya seperti
orang-orang
yang ditimpa hujan lebat; asal kata shayyibin dari shaaba-yashuubu, artinya
turun (dari langit) maksudnya dari awan (padanya) yakni pada awan itu
(kegelapan) yang tebal, (dan guruh) maksudnya malaikat yang mengurusnya. Ada
pula yang mengatakan suara dari malaikat itu, (dan kilat) yakni kilatan suara
yang dikeluarkannya untuk menghardik, (mereka menaruh) maksudnya orang-orang
yang ditimpa hujan lebat tadi (jari-jemari mereka) maksudnya dengan ujung jari,
(pada telinga mereka, dari) maksudnya disebabkan (bunyi petir) yang amat keras
itu supaya tidak kedengaran karena (takut mati) bila mendengarnya. Demikianlah
orang-orang tadi, jika diturunkan kepada mereka Alquran disebutkan kekafiran
yang diserupakan dengan gelap gulita, ancaman yang dibandingkan dengan guruh
serta keterangan-keterangan nyata yang disamakan dengan kilat, mereka menyumbat
anak-anak telinga mereka agar tidak mendengarnya, karena takut akan terpengaruh
lalu cenderung kepada keimanan yang akan menyebabkan mereka meninggalkan agama
mereka, yang bagi mereka sama artinya dengan kematian. (Dan Allah meliputi
orang-orang kafir) baik dengan ilmu maupun dengan kekuasaan-Nya hingga tidak
sesuatu pun yang luput dari-Nya."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 19)
20."(Hampir
saja) maksudnya mendekati (kilat menyambar penglihatan mereka) merebutnya
dengan cepat. (Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan padanya)
maksudnya pada cahaya atau di bawah sinarnya, (dan bila gelap menimpa mereka,
mereka pun berhenti) sebagai tamsil dari bukti-bukti keterangan ayat-ayat
Alquran yang mengejutkan hati mereka. Mereka membenarkannya setelah mendengar
padanya hal-hal yang mereka senangi sehingga mereka berhenti dari apa-apa yang
dibencinya. (Sekiranya Allah menghendaki, niscaya dilenyapkan-Nya pendengaran
dan penglihatan mereka) baik yang lahir maupun yang batin (Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu) yang dikehendaki-Nya, termasuk apa-apa yang
telah disebutkan tadi."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 20)
No comments:
Post a Comment