Tuesday, February 19, 2019

lanjutan CERPEN mengabaikan malaikat karena kehadiran iblis | Musafir Ilmu

cerita sebelumnya klik disini


Kali ini mizan tidak menggunakan tutur kata “abang”

Mizab “apakah kamu sudah mengabaikan malaikat karena kehadiran iblis. Apakah kamu salah seorang yang dikatakan ustadz hasan.
Ketika diberi pilihan antara malaikat dan iblis, kemudian kamu mengabaikan malaikat demi iblis.
Pengetahuan telah memberi jalan yang baik kepada abang tetapi kenapa masih saja menggunakan kebodohan untuk memilih setan
Jangan katakan kamu tidak memahami keduanya, aku tahu kalau kamu mengetahui malaikat adalah makhluk mulia yang tidak pernah disentuh dosa
dan juga kamu pasti tahu bahwa iblis adalah makhluk paling hina dengan segala pilihanyaa untuk menjaga dosa dan mengusir kebaikan dari dirinya.
Bahkan kamu juga mengetahui bahwa semua yang buruk itu adalah kepemilikan iblis.
Jangan  pernah mengatakan bahwa kamu tidak mengetahui tentang ini semua
aku cukup tahu tentang pemahaman abang mengenai agama, abang adalah juara satu umum dipsantren kita, semua orang dipsantren mengakui kepintaran yang abang miliki.”

“mizan melanjutkan perkataannya kali ini ia berkata dengan maksud mengejek
“Oh tapi…tapi aku benar-benar gak nyangka ada orang yang telah hina bersama setan-setannya. Dan anehnya ada orang yang tidak mengakui bahwa dirinya pengikut syetan tapi perbuatannya telah mengungkapkan kejujuran, yaa! Memang terkadang lidah suka memabohongi hati.”
Dan yang paling aneh itu, ada orang yang memiliki cahaya yang sangat terang tapi tidak menggunakannya untuk menjalani kehidupannya, terusss,,,,, gimana ya perumpamaannya.
Hmmm….
Oh gini gini, dia beli senter dengan hasil jerit payahnya, namun dia tidak menggunakannya ketikat lampu mati, jika demikian halnya aku yakin semua orang pasti berkata orang tersebut adalah sangat idiot

Ahmad langsung menatap mizan dengan tatapan marah namun mizan langsung melanjutkan perkataannya.

“Aku sangat mengagumimu bang, dulu! Yaa! Dulu aku sangat-sangat mengagumi abang, bahkan aku berubah seperti sekarang, itu semua karena abang, karena aku sangat mengagumi abang,

Lagi-lagi mizan melanjutkan perkataannya dengan maksud mengejek.

“Dan aku sangat minta maaf bang, atas perkataanku tadi. Mungkin itu semua karena efek dari salah penilianku terhadap abang dan karena salah meletekkan rasa kagum kepada orang tidak tepat, yang menurutku itu akan menginspirasi hidupku hingga masa tuaku. Yaaah Sekarang aku sangat berharap allah menggantikan orang baru tentang itu.”
“Tidak seharusnya aku memarahimu seperti yang tadi, seharusnya aku berterima kasih walaupun hidayah kutemukan dari kemunafikan.”

Ahmad hanya terdiam. Sepertinya ahmad telah menemukan hidayah melalui perkataan mizan.

Mizan “Diam mengisyaratkan tidak. Baiklah besok aku akan beres-beres barang dan juga beli oleh2, dan esoknya lagi aku pulang.”

Kali ini mizan memohon maaf pada kakak kelas kesayangannya itu dengan penuh keikhlasan, sehingga kelembutan kata dilidah terdengar jelas
Mizan “Aku benar-benar minta maaf sama abang, aku sadar semua perkataanku sangat menyakiti hati abang. Tapi aku benar-benar minta maaf. Aku hampir lupa, ini ada surat dari ayah, kata ayah aku tidak boleh membacanya, dan aku juga menjalankan perintah ayah dengan baik, aku tidak membacanya walaupun aku penasaran atas isinya, jika abang berat menerimaku sebagai tamu atau sebagai apapun, aku mohon terima surat ayah ini bang. Ahmad juga hanya terdiam melihat surat itu”
Mizan menaruhnya kedalam kantong baju ahmad.
Saya harap abang membacanya. ketika ayah tahu aku ingin bersilaturrahmi ketempat abang, ayah langsung menuliskan surat ini. Hal inilah yang membuatku penasaran atas isinya.saya pamit dulu bang, assalamualaikum?”
Ahmad tidak begitu peduli terhadap isi surat itu, ia juga tidak membacanya sama sekali, namun ketika ia mengingat perkataan mizan mengenai malaikat dan iblis, ia langsung membuka amplop itu, didalamnya terdapat sebuah surat dan juga uang seakitar 2 jutaan, ahmad tidak terlebih dahulu menghitung uang itu, melainkan membaca isi surat dari ayah mizan.
ketika ahmad membaca surat itu, secara tidak sadar ia langsung meneteskan air mata, ternyata selama ini mizan berubah karena terinspirasi dari ahmad dan apa yang mizan katakan ternyata benar, bahkan telah banyak orang yang berubah karena sifatnya yang dulu. Ahmad sangat tersentuh dengan perkataan mizan dan ayahnya sehingga terbuka hatinya untuk kembali seperti dulu lagi.
Hidayah telah ia temukan
Ahmad tahu bahwa mizan sudah sampai kekampung halamannya, iapun mulai menyusul kekampung itu. dan menerima tawaran ayahnya untuk dijadikan kakak mizan,, mizan yang pulang dari kerja saat itu, sangat heran namun ia berusaha untuk bersikap biasa, ahmadpun mengakui kesalahannya didepan mizan dan ayahnya, dan ingin menepati janjinya yang dulu yang pernah ia ucapkan. Ahmad yang dulunya hidup seebatang kara telah memiliki keluarga baru.

 












No comments:

Post a Comment