Tuesday, February 19, 2019

CERPEN mengabaikan malaikat karena kehadiran iblis


Mengabaikan Malaikat Karena Kehadiran Iblis
Oleh Sri Ulfah Hasibuan

         

            Sudah mengetahui, tapi perbuatan masih saja bertolak belakang dengan pengetahuan, terkadang, pengetahuan tidak mampu menghentikan yang buruk dan menjalankan yang baik. Kesadaranlah yang mampu mengusai perbuatan dan menjalankan pengetahuan.   Padakenyataannya Kesadaran sangat jarang dicari sehingga nafsu selalu membantah pengetahuan,

Ya… memang itu terkadang, tapi bagaimana jika nikmat yang baik, telah diganti dengan nikmat yang buruk, akibat dari pengabdian diri seseorang terhadaap keburukan, allahua’alam.
            “Keindahan ilmu seseorang terkadang ternodai karena nafsu dan anehnya ada saja manusia yang mau diperbudak nafsu, Entah apa yang membuatnya berubah, apakah itu atas dasar keinginan sendiri atau karena faktor lingkungan, Tapi pastinya, yang mengontrol geraknya adalah dirinya sendiri”
            Ahmad salah seorang yang menjadi korban nafsunya sendiri sehingga ia terjerumus kepada perbuatan yang mudhrat bagi dirinya sendiri dan juga bagi agamanya sendiri. Ahmad adalah abang kelas mizan yang sangat dekat denga mizan ketika masih dipsantren          . melihat perubahan pada ahmad mizan sangat terkejut dan juga heran atas apa yang dilihatnya pada diri ahmad.
            Setelah sekian lama tamat dari pesantren, mizaan selalu ingin bertemu dengan abang kelasnya yang ia kagumi dulu, berkali-kali mizan meminta alamat ahmad pada tarmiji-sahabatnya, tapi entah kenapa miji selalu mengalihkan pembicaraan ketika mizan memintanya. Memberi alamat rumah seseorang bukanlah hal yang sulit. Namun pada akhirnya mizan berhasil membujuk miji sehingga alamat itupun ia dapatkan
            Setelah mizan mendapat alamat itu, ia langsung berangkat dari kampung halamannya “sibuhuan” menuju kota “jakarta”  untuk mencari alamat yang telah diberi sahabatnya yaitu teman satu kampung ahmad.
            Mizan meliahat seorang laki-laki yang sangat mirip dengan ahmad, dalam hati-hati bertanya itu bang ahmad atau bukan, tapi..kok beda ya. Ah sudahlah kupanggil saja, kalau memang dia, pasti dia nyahut.
                        “Bang ahmad…bang ahmad….”
            terdengar suara seseorang memanggil nama ahmad, suaranya tegas tapi lembut. Ahmad langsung melihat kebelakangan, ahmad sangat terkejut, orang yang memanggil namanya ternyata adek kelasnya disekolah.
                         
“Hai brooo, mizan dah lama kita tak jumpa,       baguslah kita jumpa sekarang, gimana     kabar             kamu?.”
“oh..A..alhamdulillah baik, oh abang       sendiri            gimana ka..kabarnya”

Mizan sangat heran dengan pakaian dan tingkah ahmad, ahmad yang ia kenal dulu bukan ahmad yang ia kenal sekarang
“Hei bro, kok kamu gugup ngomong sama saya, sekarang        ini kita bukan disekolah, jadi ngapain takut sama     saya,   aku      tidak akan menghukummu seperti dulu lagi dan tak akan menegur kesalahanmu ini adalah alam bebas jadi berbuatlah sesuka. Hmm maksudnya…ah sudahlah
            Mizan “ini memang betul bang ahmad”
Ahmad “Aneh pertanyaanmu zan, ya jelaslah ini saya baru 2 tahun gak jumpa dah lupa sama muka saya”
mizan“bukan lupa bang, aku Cuma heran saja sama abang, sangat beda dengan yang dulu. Ternyata abang sangat mudah dipengaruhi.
Ahmad “maksudmu apa zan?

Melihat perubahan yang buruk pada ahmad membuat mizan marah pada ahmad

Mizan “apakah abang lupa terhadap semua janjimu bahwa abang tak akan pernah meninggalkan kebaikan yang pernah dikerjakan, bahkan menjanjikan untuk menambahkannya secara berangsur-angsur sesuai dengan perjalanan waktu. dan aku juga tidak lupa terhadap janji abang mengenai perbuatan yang buruk, bahwa abang, akan selalu menjauhinya bahkan tidak akan mengerjakan perbuatan yang belum pernah dilakukan, melainkan untuk mengurangi perbuatan buruk yang pernah dilakukan” mizan berbicara dengan nada pelan walaupun hatinya marah
ahmad“hah…mizan sudahlah, masa lalu tidak perlu diingat-ingat lupakan saja.” dengan nada santai
mizan “masa lalu bukan untuk dilupakan bang! tapi untuk dijadikan pelajaran masa sekarang dan masa depan, juga timbangan atas kebaikan yang dulu apakah sekarang berkurang ataukan bertambah,  dan juga menjadi timbangan atas kesalahan yang pernah diperbuat  dimasa lalu, apakah bertambah atau sebaliknya”
Ahmad“Mizan apakah kamu tidak tahu bahwa hati manusia itu akan berubah-ubah, dan jika hati sudah berubah, maka perkataan yang lalu tidak akan berlaku bagi seseorang”
Mizan “Ternyata abang bukan hanya melupakan ilmu-ilmu agama, tapi juga melupakan sebuah pelajaran, yang datangnya bukan hanya dari agama, tapi ilmu umum semua orang mengakuinya bahwa janji harus ditepati”
ahmad “Bagaimana aku bisa menepatinya sedang hatiku tidak disana lagi, lagian jika hatiku disana aku pasti akan menepatinya, kau ini aneh zan”
Mizan “Aku tidak tahu aku yang aneh atau abang, Janji bukan soal keadaan hati, tapi janji adalah tentang menepati, janji tidak pernah peduli keadaan hati. Dan lagi pula ini adalah janji baik bukan janji buruk, jika seandainya ini janji buruk, tinggalkan saja.”

Ahmad hanya terdiam dengan waajah cueknya dan juga memalingkan wajahnya dari mizan. Tiba-tiba suara azan berkumandang.

            “Bg, allah telah memanggil kita, mari kita sholat.”mizan
            “Duluan saja aku sholat dirumah.”ahmad
            “Bukan sebaiknya kita sholat dimesjid.?”mizan

Ahmad langsung pergi tanpa menghiraukan perkataan dan ajakan mizan.
Keesokan harinya mizan menemui ahmad, mizan mencoba memberi nasehat kepada ahmad, bahkan mizan memohon dengan sepenuh hati.

mizan“Bang! abang harus meninggalkan kehidupan ini, ini bukan kehidupan abang, kehidupan abang kehidupan yang dulu”
ahmad“Ini adalah kehidupanku zan, jadi tolong jangan menasehatiku, tidak ada gunanya karena, aku tak akan berubah, aku lebih nyaman dengan ini”
mizan“gak…gak..aku gak yakin abang nyaman disini, kalaupun memang nyaman dengannya, itu hanyalah tipu daya bang, segera abang meninggalkan kehidupan ini, sebelum abang terjerumus kepada perzinaan dan dosa besar lainnya

Mizan sangat memelas kepada ahmad agar ahmad berubah seperti yang dulu, tetapi ahmad tidak menghiraukannya bahkan ahmad memarahi mizan dan mengatakan kepada mizan semua tentang dirinya, bahwa dia telah memasuki dosa besar seperti mencuri bahkan telah berkali-kali ia lakukan. Setelah mengetahui hal itu,mizan benar-benar marah sehingga mizan berkata “sangat bodoh” mendengar ucapan itu ahmad langsung menampar wajah mizan dan mengatakan supaya mizan gak usah menasehatinya dan ia pun langsung pergi
Mengapa abng menampar wajahku…..mizan teriak.
Mizan”Apa yang kukatakan adalah apa yang kulihat abang memang betul-betul sangat bodoh, mengetahui semua perbuatan ini adalah dosa tetapi masi saja abang berdiam diri didalamnya….”

“mengabaikan malaikat hanya karena kehadiran iblis” mizan meneriakkan perkataan itu
Ahmad langsung berhenti, seolah kata itu menghentikan langkah kakinya. Mizan mengambil kesempatan ini dengan mendekatinya dan mengulangi perkataan yang sama

 


.


 

No comments:

Post a Comment