وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي
الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ
وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ
النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ
السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لَا يَعْلَمُونَ
وَإِذَا لَقُوا
الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا
إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ
فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ
بِالْهُدَى فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ
نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ
فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
أَوْ كَصَيِّبٍ مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ
ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ مِنَ
الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَا أَضَاء لَهُم
مَّشَوْاْ فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُواْ وَلَوْ شَاء اللّهُ
لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ إِنَّ اللَّه عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
11.Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami
orang-orang yang mengadakan perbaikan".
12.Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat
kerusakan, tetapi mereka tidak sadar
13.Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana
orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah
kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah,
sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu
14.Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada
syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian
dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok"
15.Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka
terombang-ambing dalam kesesatan mereka
16.Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka
tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk
17.Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka
setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari)
mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat
18.Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke
jalan yang benar),
19.atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai
gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya,
karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi
orang-orang yang kafir.
20.Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali
kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap
menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia
melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa
atas segala sesuatu.
TAFSIRQ
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي
الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ
وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ
النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ
السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لَا يَعْلَمُونَ
وَإِذَا لَقُوا
الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا
إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ
فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ
بِالْهُدَى فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ
نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ
فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
أَوْ كَصَيِّبٍ مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ
ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ مِنَ
الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَا أَضَاء لَهُم
مَّشَوْاْ فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُواْ وَلَوْ شَاء اللّهُ
لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ إِنَّ اللَّه عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
1. "(Dan
jika dikatakan kepada mereka,) maksudnya kepada orang-orang munafik tadi
(Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi!) yakni dengan kekafiran dan
menyimpang dari keimanan. (Jawab mereka, Sesungguhnya kami ini berbuat
kebaikan.) dan tidak dijumpai pada perbuatan kami hal-hal yang menjurus pada
kebinasaan. Maka Allah swt. berfirman sebagai sanggahan atas ucapan mereka
itu:"
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 11)
2. "(Ingatlah!)
Seruan untuk membangkitkan perhatian. (Sesungguhnya mereka itulah yang membuat
kerusakan, tetapi mereka tidak sadar) akan kenyataan itu."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 12)
3. "(Apabila
dikatakan kepada mereka, Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain beriman!)
yakni sebagaimana berimannya para sahabat Nabi. (Jawab mereka, Apakah kami akan
beriman sebagaimana berimannya orang-orang yang bodoh?) Artinya kami tidak akan
melakukan seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang bodoh itu. Maka firman
Allah menolak ucapan mereka itu: (Ketahuilah, merekalah orang-orang bodoh
tetapi mereka tidak tahu) akan hal itu."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 13)
4. "(Dan
jika mereka berjumpa) asalnya 'laqiyuu' lalu damah pada ya dibuang karena
beratnya pada lidah berikut ya itu sendiri karena bertemunya dalam keadaan
sukun dengan wau sehingga menjadi 'laquu' (dengan orang yang beriman, mereka
berkata, Kami telah beriman. Dan bila mereka telah berpisah) dengan orang-orang
yang beriman dan kembali (kepada setan-setan mereka) maksudnya
pemimpin-pemimpin mereka. (Kata mereka, Sesungguhnya kami ini bersama kamu)
maksudnya sependirian dengan kamu dalam keagamaan, (kami ini hanya
berolok-olok.) dengan berpura-pura beriman."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 14)
5. "(Allahlah
yang memperolok-olokkan mereka) artinya membalas olok-olokkan itu dengan
memperolok-olokkan mereka pula (dan membiarkan mereka) terpedaya (dalam
kesesatan mereka) yakni melanggar batas disebabkan kekafiran (terumbang-ambing)
dalam keadaan bingung tanpa tujuan atau pegangan."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 15)
6. "(Mereka
itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk) artinya mengambil
kesesatan sebagai pengganti petunjuk (maka tidaklah beruntung perniagaan
mereka) bahkan sebaliknya mereka merugi, karena membawa mereka ke dalam neraka
yang menjadi tempat kediaman mereka untuk selama-lamanya. (Dan tidaklah mereka
mendapat petunjuk) disebabkan perbuatan mereka itu."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 16)
7. "(Perumpamaan
mereka) sifat mereka dalam kemunafikannya itu, (seperti orang yang menyalakan)
atau menghidupkan (api) dalam kegelapan (dan setelah api itu menerangi) atau
menyinari (apa yang di sekelilingnya) hingga ia dapat melihat, berdiang dan
merasa aman dari apa yang ditakutinya (Allah pun menghilangkan cahaya yang
menyinari mereka) yaitu dengan memadamkannya. Kata ganti orang dijadikan jamak
'him' merujuk kepada makna 'alladzii' (dan meninggalkan mereka dalam kegelapan
tidak dapat melihat) apa yang terdapat di sekeliling mereka, sehingga tidak
tahu jalan dan mereka dalam keadaan kecemasan. Demikianlah halnya orang-orang
munafik yang mengucapkan kata-kata beriman, bila mereka mati mereka akan
ditimpa ketakutan dan azab."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 17)
8. "(Mereka
tuli) terhadap kebenaran, maksudnya tidak mau menerima kebenaran yang
didengarnya (bisu) terhadap kebaikan hingga tidak mampu mengucapkannya (buta)
terhadap jalan kebenaran dan petunjuk Allah sehingga tidak dapat melihatnya,
(maka mereka tidaklah akan kembali) dari kesesatan."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 18)
9. "(Atau)
perumpamaan mereka itu, (seperti hujan lebat) maksudnya seperti
orang-orang
yang ditimpa hujan lebat; asal kata shayyibin dari shaaba-yashuubu, artinya
turun (dari langit) maksudnya dari awan (padanya) yakni pada awan itu
(kegelapan) yang tebal, (dan guruh) maksudnya malaikat yang mengurusnya. Ada
pula yang mengatakan suara dari malaikat itu, (dan kilat) yakni kilatan suara
yang dikeluarkannya untuk menghardik, (mereka menaruh) maksudnya orang-orang
yang ditimpa hujan lebat tadi (jari-jemari mereka) maksudnya dengan ujung jari,
(pada telinga mereka, dari) maksudnya disebabkan (bunyi petir) yang amat keras
itu supaya tidak kedengaran karena (takut mati) bila mendengarnya. Demikianlah
orang-orang tadi, jika diturunkan kepada mereka Alquran disebutkan kekafiran
yang diserupakan dengan gelap gulita, ancaman yang dibandingkan dengan guruh
serta keterangan-keterangan nyata yang disamakan dengan kilat, mereka menyumbat
anak-anak telinga mereka agar tidak mendengarnya, karena takut akan terpengaruh
lalu cenderung kepada keimanan yang akan menyebabkan mereka meninggalkan agama
mereka, yang bagi mereka sama artinya dengan kematian. (Dan Allah meliputi
orang-orang kafir) baik dengan ilmu maupun dengan kekuasaan-Nya hingga tidak
sesuatu pun yang luput dari-Nya."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 19)
10.
"(Hampir saja)
maksudnya mendekati (kilat menyambar penglihatan mereka) merebutnya dengan
cepat. (Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan padanya)
maksudnya pada cahaya atau di bawah sinarnya, (dan bila gelap menimpa mereka,
mereka pun berhenti) sebagai tamsil dari bukti-bukti keterangan ayat-ayat
Alquran yang mengejutkan hati mereka. Mereka membenarkannya setelah mendengar
padanya hal-hal yang mereka senangi sehingga mereka berhenti dari apa-apa yang
dibencinya. (Sekiranya Allah menghendaki, niscaya dilenyapkan-Nya pendengaran
dan penglihatan mereka) baik yang lahir maupun yang batin (Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu) yang dikehendaki-Nya, termasuk apa-apa yang
telah disebutkan tadi."
(QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 20)
No comments:
Post a Comment