MENUMBUHKAN MINAT BACA PADA ANAK
MELALUI FILM
ANIMASI PENDEK
Growing the Interest of Reading in
ChildrenThrough Short Film Animation
Oleh:
Sri Ulfah
Hasibuan
(Jurusan Ilmu Perpustaan,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara)
Abstrak
Membaca
merupakan salah satu kegiatan dalam proses pembentukan kualitas seseorang,
karena membaca adalah awal dari segala pengetahuan dan awal dari segala
pembelajaran, istilah sering mengatkan bahwa membaca adalah kunci dari segala
ilmu pengetahuankarena tanpa membaca ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, dan
lain-lain akan menjadi lambat pengembangannya. Hal ini tidak akan tercapai
bilamana masyarakat tidak dikondisikan untuk mau memulai membaca. membaca
merupakan salah satu kegiatan dalam proses pendidikan yang tidak bisa
dihapuskan dari proses pendidikan itu sendiri karena membaca adalah alat
komunikasi dengan informasi yang tertera pada buku. Pada hakikatnya tidak
sepanjang waktu seorang guru selalu berada disamping kita untuk mengajarkan
ilmu ataupun informasi yang tidak diketahui, tidak selamana seorang guru akan
selalu bersedian atau akan selalu mampu menjawab setiap pertanyaan yang
terbesik didalam fikiran kita.
Menumbuhkan
minat baca pada seseorang harus dimulai sejak usia anak-anak, untuk menumbuhkan
minat baca pada anak dimulai dengan yang ia sukai atau dimulai dengan cara
bermain karena dunia anak-anak adalah dunia bermain dan dunia hiburan, film
animasi pendek merukan sebuah tontonan yang paling disukai anak-anak atas dasar
inilah mengapa melalui film animasi meruapakan salah satu cara paling efektif
digunakan.
PENDAHULUAN
Berdasarkan
studi “Most Littered Nation In the World” yang dilakukan oleh Central
Connection State University pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan
menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis
berada di bawah Thailand (59) di atas Bostwana (61). (Kompas, 29 Agustus 2016).
Sungguh memprihatinkan melihat fakta tersebut. Padahal membaca merupakan
gerbang ilmu pengetahuan. Apalagi saat ini segala informasi mudah sekali
didapatkan lewat online yang cenderung instan dan mudah diakses siapapun.
Kebiasaan
membaca dimulai sejak anak-anak, kebiasaan membaca buku mestinya harus dibangun
sejak dini agar kebiasaan ini dia bawa hingga ia dewasa, dunia anak-anak dunia
bermain, maka tentunya metode yang harus digunakan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan minat baca adalah dengan cara bermain atau dengan cara yang
menghibur anak tersebut. belajar sambil bermain adalah istilah yang sering kita
dengarkan, sebab anak-anak tidak akan bisa dibawa kedalam suasana yang serius,
serius akan membawanya kepada bosan, dengan serius dia akan lebih mudah bosan.
Keinginan kita
mengakrabkan anak kepada buku haruslah dengan memperhatikan kesesuaian buku
yang kita berikan dengan minat anak. Memberikan buku yang tidak diminati anak
dan menjadi boomerang bagi usaha kita membuat mereka gila membaca sejak dini
sekaligus memanfaatkannya sebagai jalan mengenalkannya terhadap ilmu-ilmu
tertentu sehingga mengetahui dibidang apa yang ia sukai dan yang mesti ia
dalami, seperti memperkenalkan buku-buku yang memiliki gambar bendera-bendera
Negara, hewan-hewan dan peta yang buku ini adalah buku atlas yang berisikan
syimbol dan gambar, buku ini bisa membuat seorang anak menjadi suka membaca.
Menumbuhkan
minat baca anak dimulai dari yang ia sukai hal ini diataranya adadari kegemaran
anak menonton film animasi anak namun untuk menimbulan minat baca pada anak
maka film yang dipertontonkan pada anak adalah film dengan bahasa yang ia tidak
pahami dengan demikian maka sianak akan kemabali kepada bacaan atau subtitle
dari film tersebut untuk memafi film yang ia tonton.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Minat baca
Farida rahim
(2008:28), mendefinisikan minat baca sebagai keinginan yang kuat disertai
usaha-usaha seorang untuk membaca. Seseorang yang mempunya minat membaca yang
kuat akan diwujudkan dalam ketersediaannya mendapatkan bahan baccaan da
kemudian membacanya atas kesadara sendiri tanpa adanya suatu paksaan sehingga
diperoleh makna yang tepat menuju pemahaman yang dapat diukur.
Membaca
adalah kegiatan seseorang dengan menggunakan pengamatan melalui mata untuk
menterjemahkan dan menginterprestasikan tanda atau lambang di atas kertas atau
bahan lainnya. Jadi membaca merupakan proses ingatan, penilaian, pemikiran,
penghayalan, pengorganisasian pemikiran dan pemecahan masalah.
Membaca
merupakan alat untuk belajar dan untuk memperoleh kesenangan, informasi yang
terkandung dalam suatu bacaan sehingga mendapat pengetahuan dan pengalaman
untuk memenuhi kebutuhan manusia atau seseorang4. Dengan demikian membaca dapat
dipahami sebagai ; (1) Membaca adalah memahami bahasa tulisan, (2) Membaca
adalah suatu proses mental yang rumit, dan (3) Membaca adalah berfikir
(pemahaman bacaan adalah rekonstruksi, interpretasi dan evaluasi arti isi
tulisan).
Membaca
merupakan dorongan minat baca, kehendak orang dalam upaya mengetahui sesuatu.
Mengetahui sesuatuatau memperoleh sesuatu yang merupakan kesenangan. Melalui
membaca orang akan mampu mengembangkan diri, dapat berkomunikasi dengan keadaan
diluar diri serta dapat memahami lingkungan dengan baik. Dengan membaca orang
akan memperolehpengetahuan. Pada awal membaca orang baru membaca, belum
terampil membaca. Bila sudah merupakan kebiasaan, maka seseorang akan seelalu
merasa haus untuk membaca. Kalau kita bandingkan dengan Negara-negara yang
telah maju maka, seseorang akan selalu menggunaka waktunya untukmembaca.
Minat
(interest), adalah keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada
sesuatu, situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan
kepadanya (statisfiers). Slameto (2010:180) mendefinisikan, minat adalah rasa
lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh, sedangkan Suranto (2005:30) mengemukakan bahwa, minat dapat diartikan
sebagai kecenderungan untuk memilih dan atau melakukan sesuatu hal atau obyek
tertentu, di antara sejumlah obyek yang tersedia.
2.
Tujuan Membaca
Tujuan
membaca merupakan usaha untuk mengetahui sesuatu yang diketahui yang tersimpan
atau berada dalam suatu sarana bacaan atau non bacaan. Bagi seseorang yang
cenderung untuk mengetahui isi bacaan maka kunci untamanya adalahmembaca.
Banyak ahli yang telah menulis hal membaca ini. Menurut gray dan rogers
dikatakan bahwa dengan membaca seseorang akan mendapat keuntungan antara lain:
untuk mengisi waktu luang; mengetahui hal-hal yang actual, up to date,
mengetahui lingkungan; dapat memuaskan pribadi-pribadi; memenuhi tuntutan
praktis dalam kehidupan sehari-hari; meningkatkan minat terhadap sesuatu lebih
lanjut; memuaskan tuntutan intelektual; memuaskan spiritual dan lain-lain
3.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Baca Anak
Menurut Fuad Hasan, seperti yang dikutip oleh Sutarno3, Pemicu bagi
bangkitnya minat baca ialah kemampuan membaca dan pendorong bagi berseminya
budaya baca ialah kebiasaan membaca, sedangkan kebiasaan membaca terpelihara
oleh tersedianya bahan bacaan yang baik dan menarik. Hal ini menyiratkan bahwa
minat baca itu perlu dibangkitkan sejak dini, dimulai dengan perkenalan
hurufhuruf dan angka pada masa pendidikan pra-sekolah hingga mantapnya
penguasaan baca-tulis-hitung (calistung). Minat baca yang dibangkitkan pada
usia dini selanjutnya dapat dijadikan landasan bagi berkembangnya budaya baca.
Suburnya perkembangan budaya baca tentu sangat tergantung dari tersedianya
bahan bacaan yang dibutuhkan
Kebiasaan membaca perlu dimulai dari usia dini sejak di rumah, di sekolah
dasar, sekolah menengah pertama dan atas hingga perguruan tinggi. Tanpa
kebiasaan membaca, maka akan sangat sulit untuk menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang kesemuanya berada dalam buku-buku. Kebiasaan membaca dan
penguasaan Iptek bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
Banyak membaca akan banyak mendapatkan pengetahuan, dan orang yang menguasai
ilmu pengetahuan ialah orang yang memiliki sumber daya yang berkualitas yang
dapat melaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan semua bangsa. Minat baca,
buku dan perpustakaan adalah tiga elemen pokok dalam suatu sistem pendidikan
yang dapat menciptakan kualitas sumber daya manusia. Sebuah negara yang kaya
sumber daya manusia akan lebih unggul daripada suatu negara yang kaya sumber daya
alam
Faktor-faktor yang menimbulkan minat pada diri seseorang terhadap
sesuatu dapat digolongkan sebagai berikut.
a.
Faktor
kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan
dengan jasmani dan kejiwaan.
b.
Faktor motif
sosial. Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial,
yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan tempat
ia berada.
c.
Faktor
emosional. Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh
perhatian terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu.
Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba. Minat tersebut ada
karena pengaruh dari beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat,
antara lain berikut ini.
a.
Faktor internal
Faktor
internal adalah sesuatu yang datangnya dari dalam diri. Menurut Reber dalam
Muhibbin Syah (2005: 151) faktor internal tersebut adalah ”pemusatan perhatian,
keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan”.
b.
Faktor
eksternal
Faktor
eksternal adalah sesuatu yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari
orang tua, dorongan dari guru dan rekan, tersedianya prasarana dan sarana atau
fasilitas, serta keadaan lingkungan. menjadi salah satu kebutuhan bagi setiap
individu.
4.
Peran Perpustakaan
dalam Menumbuhkan Minat Baca
Membaca
belum menjadi suatu kebiasaan yang kuat dalam masyarakat kita pada umumnya.
Kebiasaan membaca masih terus menerus ditingkatkan melalui pendekatan, hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara membina perpustakaan umum dan sekolah
serta profesionalisnme tenaga pustakawan. Baik perpustakaan maupupun tenaga
pengelola (pustakawan) harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi
modern dan tuntutan masyarakat. Untuk meningkatkan minat baca maka
faktor-faktor yang mempengaruhi merupakan salah satu panduan atau arahan
bagaimana untuk meningkatkan minat baca pada anak sejak usia dini
Negara
Indonesia adalah Negara yang masih tergolong kepada Negara berkembang dan tentunya memiliki cita-cita
yang tinggi untuk menjadikan negaranya menjadi Negara yang maju sebagaiman
Negara-negara yang sudah mencapai tahap ini.
Namun untuk menjadikan suatu Negara menjadi Negara berkembang ada
sesuatu yang perlu untuk dirubah yaitu sumber daya manusianya, untuk menciptakan
sumber daya manusia tentunya lembaga pendidikanlah yang akan berperan pada
proses pembentukan ini. Pendidikan sangat berperan penting terhadap
pengembangan kualitas sumber daya manusia, lembaga pendidikan tidak menjanjikan
atau memberikan usaha kepada anggotanya agar bisa dikembangkan, bukan
memberikan tanah yang bisa diolah anggotanya juga tidak memberikan uang yang
bisa dijadikan modal untuk membuka usaha, singkatnya lembaga pendidikan tidak
memberikan sesuatu yang berbentuk materi sehingga anggota bisa mengembangkannya
namun pendidkan memberikan yang melebihi dari semua itu yang lebih berharga
dari semua itu, mereka memberikan ilmu pengetahuan yang mana ilmu pengetahuan
ini akan mengarahkannya kepada perubahan yang lebih yang membawanya dan mengajarkannya
bahwa bekerja keras tidak selalu mengandalkan otot tapi juga mesti mengandalkan
kekuatan otak.
Dalam
Negara ini membaca adalah hal disepelekan kenapa demikian?, karena pada
kenyataannya rakyatnya hanya sedikit yang memiliki kegemaran membaca, HP ditangan
lebih dipilih dan lebih dibanggakan daripada buku ditangan walaupun pada
dasarnya bahwa hp bisa digunakan untuk memperoleh berbagai macam informasi
namun pada kenyataannya lebih banya yang menggunakan teknologi informasi ini
hanya untuk kesenangan semata tanpa mengambil manfaatnya yang akan berpengaruh
untuk masa depannya.
Perpustakaan
sebagai tempat penyediaan informasi melalui koleksi-koleksi yang dimilikinya,
yang akan memenuhi kebutuhan pengguna dibidang informasi melalui koleksi-kolesi
tersebut dengan proses membaca, maka jika seorang pengguna ingin mendapatkan
informasi maka tentunya harus memiliki minat baca tinggi dengan alasan ini maka
perpustakaan memiliki peranan penting dalam meningkat minat baca pengguna
perpusakaan. Pihak perpustakaan harus bisa mempengaruhi penggunanya untuk
mengembangkan minat baca sebab hanya orang yang tinggi minat bacanya yang akan
selalu bersedia untuk mengunjungi perpustakaan atau yang selalu bersedia untuk
menjadi pengguna suatu perpustakaan, sedangkan tujuan perpusakaan adalah
pengguna, maka dalam usaha untuk merkrut pengguna perpustakaan terlebih dahulu
mengembangkan minat baca masyarakat yang dituju oleh suatu perpustakaan.
Lazimnya
perpustakaan memiliki banyak koleksi tercetak dengan demikian perpustakaan identik
dengan membaca maka secara tidak langsung perpustakaan mengharuskan seseorang
untuk memiliki minat baca yang tinggi karena hanya orang-orang yang ingin
membaca yang datang keperpustakaan dengan demikian perpustakan bermanfaat bagi
masyarakat sebagai tempat mengembangkan minat baca. Karena perpustakaan adalah
tempat penyediaan informasi melalui bahan bacaan maka perpustakaan harus
mempunyai program peningkatan minat baca.
Pembinaan
minat baca merupakan salah satu aspek dari 10 aspek pembinaan perpustakaan..
Karena itu pembinaan minat baca merupakan tanggung jawab para pengelola
perpustakaan. Pengembangan minat baca bukanlah persoalan yang mudah bagi para
pustakawan, karena pekerjaan ini memerlukan perencanaan tersendiri.
Pembinaan
minat baca serta kebiasaan membaca merupakan usaha jangka panjang yang harus
dimulai seawal mungkin. Karena menumbuhkan minat atau kegemaran membaca tidak
dapat dicapai secara mendadak sehingga caranya harus melalui suatu proses dalam
bentuk penanaman dan pembiasaan yang berkesinambungan. Untuk melatih kebiasaan
membaca dituntut adanya kemauan yang keras dan disiplin yang tinggi serta
konsentrasi, baik pikiran maupun perhatian yang baik. Minat baca tidak akan
timbul begitu saja tanpa adanya bimbingan dan pembinaan, serta masalah membaca.
Dengan
demikian pihak perpusakaan harus mengetahui bagaimana minat baca penggunanya, Bagi
mereka yang telah lancar membaca, ada beberapa cirri khas yang mungkin dapat
kita simpulkan diantaranya;
a.
Kecenderungan
untuk membaca
-
Berbagai jenis
materi bacaan dapat memberikan kesenangan jiwa
-
Semakin
banyakbacaan semakin dapat meningkatkan pengertian atau pemahanan seseorang
terhadap berbagai masalah seperti sosial, moral dan alam semesta
-
Materi bacaan
akan semakin terfokus kebidang yang spesifik atau khusus
b.
Kemampuan
menafsirkan arti kata yang tertulis, serta menangkap pengertian dari gagasan
yang disampaikan dan merasakan maksud yang terkandung
c.
Kecapakan
memperkirakan atau memanfaatkan dari bacaan, sehingga dapat mengetahuiapakah
bacaan tersebut bacaan biasa, propaganda, politik dan sebagainya, sehingga
dapat berfikit kritis atas bacaan tersebut.
Pada pembaca pemula tentu berbeda dengan pembaca yang telah lancar
membaca. Membaca dan berkenalan dengan buku merupakan hasil pembelajaran yang
bisa serentak dilakukan dirumah dan disekolah. Yang penting adalah bahwa dalam
kedua lingkungan ini anak didoronng untuk gemar membaca sehingga terjalin
keakraban dengan buku. Buku disini bukan buku sembarangan, melainkan buku yang
isinya sesuai dengan kebutuhhan seseorang, jika pada anak maka bukunya harus
sesua dengan dunia anak-anak. Karena itu upaya itu upaya untuk mengoleksi buku
anak-anak sesuai bagi pembaca pemula menjadi sangat penting.
5.
bagaimana menumbuhkan minat baca anak
kegiatan untuk meningkatkan minat baca yang harus dilaksanakan
ialah pemutaran film animasi melalui pemanfaatan audio visual diperpustakaan,dimana
dalam pemutaran film animasi ini diputar diluar jadwal anak sekolah misalnya
apada hari ahad, atau diluar waktu belajar anak sekolah seperti sore hari.
Adapun bentuk cerita film animasi yang diputar diperpustakaan sebagai berikut:
a.
film animasi
berbentuk cerita
selain
menyedianakan tontonan film animasi maka koleksi buku yang sama isi film
tersebu disediakan terlebih dahulu, film berbentuk cerita yang paling disukai
anak-anak pilihan film yang tepat, namun pemutaran film ini tidak diputar
secara full melainkan pemutaran hanya setengah saja, sedangakan setengaah lagi
anak-anak disuruh untuk membaca buku yang sama dengan cerita tersebut.
karena
rasa penasaran terahadap lanjutan certianya maka anaka-anak akan membaca buku
yang berkaitan aatau lanjutan dari ceriatanya.a maka perpustakaan juga harus
memiliki koleksi cetak tentang film yang telah diputar tersebut dengan demikian
akan menarik perhatian anak untuk membaca seakaligus memperkenalkan kepada
mereka tentang perpustakaan serta
koleksi-koleksi perpustakaan.
Dengan
kebiasaan mereka mencari buku-buku pada pepustakaan maka tentunya mereka juga
tertari dengan buku yang memiliki ceriata atau isi yang berbeda denga yang
mereka baca.
b.
film animasi
yang memiliki subtitle
secara tidak
langsung film yang memiliki subtitle akan menumbuhakan minat baca pada anak,
sebab dengan rasa penasarannya terhadap isi cerita tersebut mendorongnya untuk
membaca. Namun sebaiknya film yang memiliki subtitle ini menggunakan bahasa
yang tidak dfahami anak-anak misalnya bahasa inggris. Dengan ketidakfahamannya
terhadap komunikasi pada cerita tersebut maka ia akan membacanya untuk
mendapatkan maksud dari isi cerita tersebut, atau jalan isi cerita tersebut.
c.
Film animasi tebak-tebakan
Film ini berisi
dengan cerita tebak-tebakan terhadap bacaan yang tersedia, dimana pada jalan
cerita ini memberikan pertanyaan mengenai letak suatu kata yang hampir sama
pada kalimat, misalnya “saya suka main sepakbola tapi saya lebih menyukai
bolabasket”. Untuk menghindari kebosanan anak tentunya film animasi ini
disertai dengan jalan cerita yang lucu dan menghibur.
d.
Film animasi dengan cerita yang
mengkaitkan dengan perpustakaan.
Pemilihan film
yang tepat untuk menumbuhkan minat pada anak adalah film animasi yang
mengkaitkan dengan perpusttakaan, berbentuk cerita namun dalam jalan cerita ini
mengakaitkan dengan perpustakaan agar sianak yang menonton film tersebut cinta
perpustakaan
e.
Film animasi dengan cerita tentang
minat baca
Film ini
menceritakan tentang pentingnya membaca dan untuk menghindari kebosanan anak
disertai dengan jaalan cerita yang menghibur
Kesimpulan
Dari penjelasan
pembaahasan diatas dapat ditarik kesimulan bahwa dalam meningkatkan ataupun
menumbuhkan minat baca pada anak bisa dilakukan dengan suatu hal yang ia sukai.
Filma animasi ini mendorong anak untuk membaca juga meningkatkan semangat anak
membaca, sealain itu juga pada film animasi yang memiliki subtitle akan mendorong
anak pada kelancaran membaca
Daftar pustaka
§ Admin, Muhammad Fauzil. 2007. Membuat Anak Gila Membaca.
Bandung. Mizan Pusataka
§ Darmadi. 2011. Strategi Menumbuhkan Minat Baca Pada Ana Sejak
Usia Dini. Guepedia. Yogyakarta
No comments:
Post a Comment