📘 Identitas Buku
-
Judul: Seni Berpikir Kritis: Menakar Kebenaran Sejak dalam Pikiran
-
Penulis: Ibnu Sina (Avicenna)
-
Penerjemah: Husni Nasution
-
Pengantar: Ach. Dhofir Zuhry
-
Penerbit: Turos Pustaka
-
Cetakan Pertama: Januari 2025
-
Halaman: ± 268
-
Ukuran: 13 × 19 cm, softcover
-
ISBN: 978‑623‑8661‑10‑7 (E‑ISBN: 978‑623‑8661‑11‑4)
🔍 Ringkasan Isi
Buku ini adalah terjemahan dari risalah logika klasik Ibnu Sina yang disusun di akhir masa hidupnya. Ia menyajikan pendekatan baru dalam berpikir kritis yang berbeda dari logika Aristotelian yang dianggapnya terlalu kaku.
Terdiri dari tiga bagian utama:
-
Konsepsi (Tashawwur): Bagaimana konsep awal terbentuk dalam pikiran
-
Observasi (Imtihân): Menilai atribut dan validitas proposisi seperti genus, diferensia, maupun properti
-
Justifikasi (Tashdîq): Menentukan benar atau tidaknya sebuah proposisi (universal, parsial, afirmatif, negatif)
Ibnu Sina menekankan bahwa logika adalah alat epistemologi untuk menjembatani pengetahuan yang sudah diketahui menuju yang belum diketahui, sekaligus menghindarkan dari ilusi dan kesalahan berpikir.
✅ Kelebihan Buku
-
Ringkas tapi mendalam: Dengan sekitar 268 halaman, buku ini padat ilmu tanpa terasa bertele-tele.
-
Pembahasan filosofis berkelas: Menyajikan logika klasik dari kacamata pemikir besar yang relevan hingga kini.
-
Struktural dan sistematis: Tersusun dalam tiga fase berpikir yang memudahkan pemahaman.
-
Dilengkapi glosarium & mind map: Membantu memahami istilah teknis dan alur konsep yang kompleks.
⚠️ Kekurangan
-
Terminologi klasik: Istilah logika klasik terkadang sulit bagi pembaca awam tanpa latar filosofi.
-
Tidak banyak contoh kekinian: Meski disertai glosarium, aplikasi berpikir kritis ke konteks masa kini sedikit terbatas.
🎯 Kesimpulan
Seni Berpikir Kritis adalah karya ringkas namun padat yang penting bagi pembaca yang tertarik memperdalam logika berpikir dari perspektif klasik Islam.
Ideal untuk mahasiswa filsafat, ilmuwan pemula, jurnalis, hingga siapa pun yang ingin membangun argumen rasional dan akurat.
No comments:
Post a Comment