Sunday, July 14, 2024

 RESENSI BUKU MENJEMPUT JODOH IMPIAN



RESENSI

Menjemput jodoh impian merupakan merupakan karya yang mengulas tentang bagaimana seseorang dapat mempersiapkan diri untuk menemukan pasangan hidup yang diidamkan. Meskipun saya tidak memiliki informasi spesifik mengenai buku dengan judul tersebut, umumnya buku-buku dengan tema serupa menawarkan panduan praktis dan inspiratif bagi pembaca yang ingin memahami proses mencari pasangan hidup dengan lebih baik.

Poin-poin yang mungkin dicakup dalam buku ini bisa meliputi:


1. **Pemahaman tentang Diri Sendiri**: Buku ini mungkin membantu pembaca untuk lebih memahami nilai-nilai, preferensi, dan tujuan hidup mereka sendiri sebelum mencari pasangan hidup. Hal ini penting untuk memastikan kesesuaian dan keharmonisan dalam hubungan.


2. **Strategi dan Tips untuk Menemukan Jodoh**: Penulis mungkin memberikan strategi praktis tentang bagaimana cara bertemu orang baru, membangun koneksi yang bermakna, dan mengembangkan hubungan yang sehat dan berkelanjutan.


3. **Pandangan tentang Kekasih Idaman**: Buku ini mungkin membantu pembaca untuk mengidentifikasi kualitas dan karakteristik yang diinginkan dalam pasangan hidup mereka, serta bagaimana mengenali tanda-tanda kecocokan potensial.


4. **Aspek Psikologis dan Emosional**: Selain aspek praktis, buku ini mungkin juga menyoroti aspek psikologis dan emosional dari proses mencari jodoh, seperti memahami kebutuhan emosional dan mengelola harapan serta kekecewaan.


5. **Pesan Inspiratif dan Motivasi**: Buku ini mungkin juga berisi pesan-pesan inspiratif dan motivasi yang dapat membantu pembaca menjaga semangat dan keyakinan dalam perjalanan mencari jodoh.


Namun, untuk memberikan resensi yang lebih akurat, akan lebih baik jika dapat memberikan informasi lebih detail atau mengenali penulis dan penerbit buku tersebut. Dengan begitu, saya bisa memberikan ulasan yang lebih spesifik dan informatif.


Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, saya tidak memiliki informasi spesifik tentang buku dengan judul "Menjemput Jodoh Impian". Namun, saya bisa memberikan beberapa umum kekurangan yang mungkin dimiliki oleh buku dengan tema serupa:


1. **Kecenderungan Stereotip atau Umum**: Buku-buku yang membahas topik jodoh atau pasangan hidup kadang-kadang dapat jatuh ke dalam stereotip atau umum, seperti memberikan saran yang tidak mempertimbangkan keunikan individu atau situasi yang berbeda.


2. **Keterbatasan Pendekatan**: Buku-buku semacam ini mungkin cenderung mempresentasikan satu pendekatan atau sudut pandang tertentu dalam mencari pasangan hidup, sementara setiap individu memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda.


3. **Kurangnya Dasar Ilmiah**: Beberapa buku mungkin kurang mendukung klaim mereka dengan penelitian ilmiah yang solid atau data empiris yang dapat menunjang strategi-strategi yang diajukan.


4. **Pendekatan Berbasis Normatif**: Buku-buku ini kadang-kadang dapat mengandalkan norma atau nilai-nilai sosial tertentu dalam membahas jodoh dan hubungan, yang mungkin tidak selalu relevan atau dapat diterima oleh semua pembaca.


5. **Kurangnya Inklusivitas**: Buku-buku ini mungkin tidak mencakup berbagai orientasi seksual, identitas gender, atau latar belakang budaya yang berbeda secara memadai, sehingga dapat mengecualikan sebagian pembaca.


6. **Tidak Mengatasi Masalah Kompleksitas Hidup**: Pencarian jodoh sering kali melibatkan masalah-masalah kompleks seperti komitmen, konflik, atau tantangan lainnya, yang mungkin tidak dibahas secara mendalam dalam buku-buku semacam ini.


Saya harap informasi ini memberikan gambaran tentang beberapa potensi kekurangan yang mungkin dimiliki oleh buku dengan tema "Menjemput Jodoh Impian". Namun, untuk resensi yang lebih akurat, akan lebih baik jika Anda dapat memberikan detail lebih lanjut atau mengenali penulis dan penerbit buku tersebut.

 RESENSI BUKU Buku The Power of Positive Thinking



RESENSI

ditulis oleh Norman Vincent Peale dan diterbitkan pada tahun 1952. Buku ini telah menjadi salah satu karya klasik dalam genre pengembangan diri dan motivasi, terkenal karena pesan optimis dan pandangan positifnya terhadap kehidupan.


Peale, seorang pendeta Protestan, menggabungkan prinsip-prinsip psikologi positif dengan ajaran agama Kristen dalam bukunya. Ia mengajarkan bahwa dengan berfokus pada pikiran yang positif dan keyakinan yang kuat, seseorang dapat mengubah kehidupannya sendiri dan mencapai kesuksesan dan kebahagiaan yang lebih besar.


Salah satu poin utama dari buku ini adalah bahwa sikap mental yang positif memiliki kekuatan untuk mempengaruhi hasil-hasil dalam kehidupan kita. Peale menawarkan berbagai strategi dan teknik untuk mengembangkan pola pikir yang optimis, termasuk doa, afirmasi diri, dan visualisasi.

KELEBIHAN

Kelebihan dari "The Power of Positive Thinking" termasuk:


1. **Pesan Optimis yang Memotivasi**: Buku ini menginspirasi pembaca untuk memandang hidup dengan sikap yang positif, percaya bahwa perubahan dan kesuksesan dimulai dari dalam diri.


2. **Pendekatan Holistik**: Peale menggabungkan ajaran psikologi positif dengan nilai-nilai spiritual, memberikan pandangan yang komprehensif tentang bagaimana keyakinan dan sikap mental dapat membentuk realitas seseorang.


3. **Teknik dan Strategi Praktis**: Buku ini tidak hanya berbicara tentang konsep-konsep abstrak tetapi juga menyediakan teknik-teknik yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kebahagiaan dan produktivitas.


4. **Kesesuaian dengan Berbagai Konteks**: Pesan positif Peale relevan dalam berbagai konteks kehidupan, termasuk dalam menghadapi tantangan pribadi, mencapai tujuan karier, atau memperbaiki hubungan interpersonal.

KEKURANGAN

ada beberapa kritik yang bisa diberikan terhadap buku ini:


1. **Kritik terhadap Sederhana**: Kritikus berpendapat bahwa buku ini mungkin terlalu sederhana dalam pandangan bahwa pikiran positif saja cukup untuk mengatasi semua masalah kehidupan.


2. **Kontroversi atas Pendekatan Spiritual**: Beberapa pembaca mungkin merasa tidak nyaman dengan pendekatan yang terlalu berorientasi pada nilai-nilai agama tertentu, khususnya bagi mereka yang bukan beragama Kristen.


3. **Keterbatasan Konteks Modern**: Meskipun pesan-pesan positifnya masih relevan, beberapa aspek dari buku ini mungkin terasa kuno atau tidak sesuai dengan tantangan kehidupan modern yang lebih kompleks.


Secara keseluruhan, "The Power of Positive Thinking" tetap menjadi karya yang berpengaruh dalam literatur motivasi dan pengembangan diri, dengan memberikan wawasan yang berharga tentang kekuatan pikiran positif dan keyakinan dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup.

 RESENSI BUKU BERANI TIDAK DISUKAI



RESENSI

Inggris: "The Courage to Be Disliked") adalah sebuah karya yang ditulis oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Buku ini menghadirkan pendekatan unik terhadap pemikiran filsafat, khususnya filsafat Adlerian, yang dikenal sebagai psikologi individu. 


Pusat dari buku ini adalah dialog antara seorang pemuda yang mencari petunjuk hidup dan seorang filsuf yang menjadi mentornya. Mereka membahas berbagai konsep penting seperti kebebasan, tanggung jawab, dan hubungan antarmanusia. Buku ini menantang konsep-konsep tradisional tentang kehidupan dan memberikan perspektif baru tentang cara melihat dunia dan interaksi sosial.


Dalam "Berani Tidak Disukai", pembaca diajak untuk mempertanyakan prasangka mereka terhadap kehidupan dan belajar untuk mengambil kendali atas kehidupan mereka sendiri. Buku ini tidak hanya menawarkan wawasan filosofis, tetapi juga memberikan alat praktis untuk mengubah cara berpikir dan bertindak, sehingga pembaca dapat mencapai hidup yang lebih memuaskan dan bermakna.


Secara keseluruhan, "Berani Tidak Disukai" adalah sebuah karya yang membangkitkan pemikiran, menggugah refleksi diri, dan memberikan pandangan baru terhadap hidup dan hubungan manusiawi.


KEKURANGAN

"Buku Berani Tidak Disukai" memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:


1. **Gaya Penulisan yang Berdialog**: Meskipun beberapa pembaca menganggapnya menyegarkan, gaya penulisan dalam bentuk dialog antara seorang pemuda dan seorang filsuf bisa terasa kaku atau terlalu dikotomi bagi sebagian orang. Ini dapat membuat pembaca merasa terputus dari alur cerita atau tidak nyaman dengan pendekatan dialog yang berlebihan.


2. **Pendekatan Filsafat Adlerian**: Buku ini sangat berfokus pada pendekatan psikologi individu Adlerian. Meskipun ini menawarkan wawasan unik, beberapa pembaca mungkin merasa bahwa fokus ini terlalu sempit atau kurang relevan dalam konteks kehidupan modern yang kompleks.


3. **Tidak Menyentuh Aspek Psikologi Modern Lainnya**: Meskipun Adlerian psikologi menjadi fokus utama, buku ini mungkin tidak memuaskan bagi mereka yang mencari wawasan dari berbagai pendekatan psikologi modern atau yang ingin lebih mendalam tentang teori-teori psikologi kontemporer.


4. **Keterbatasan Ruang untuk Pembahasan Mendalam**: Sebagai buku populer, "Berani Tidak Disukai" memiliki keterbatasan dalam memberikan analisis yang mendalam atau pembahasan yang lebih luas tentang konsep-konsep tertentu. Pembaca yang mencari pemahaman yang lebih mendalam mungkin perlu merujuk pada sumber-sumber tambahan.


5. **Tergantung pada Preferensi Pembaca**: Pendekatan dan gaya buku ini sangat tergantung pada preferensi individu. Beberapa pembaca mungkin tidak terpikat dengan cara penyampaian atau pendekatan filsafat yang ditawarkan, sehingga buku ini mungkin tidak cocok untuk semua pembaca.


Meskipun memiliki kekurangan ini, "Berani Tidak Disukai" tetap menjadi sebuah karya yang membangkitkan pemikiran dan menghadirkan pandangan yang menarik tentang kehidupan dan hubungan sosial. Keberhasilan buku ini juga terlihat dari dampaknya yang besar dalam memberikan sudut pandang baru bagi banyak pembaca untuk menghadapi kehidupan dengan lebih berani dan penuh tanggung jawab.


KELEBIHAN

"Buku Berani Tidak Disukai" memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menarik bagi banyak pembaca:


1. **Pendekatan Filosofis yang Memikat**: Buku ini menghadirkan konsep-konsep filosofis, khususnya dari perspektif Adlerian psikologi individu, dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Ini memungkinkan pembaca untuk merenungkan dan menerapkan pemikiran-pemikiran ini dalam kehidupan sehari-hari mereka.


2. **Pembahasan Mengenai Kebebasan dan Tanggung Jawab**: Buku ini menyoroti tema-tema penting seperti kebebasan individu dan tanggung jawab pribadi dengan cara yang mendalam. Hal ini memberikan pandangan yang memperkaya pemahaman pembaca tentang bagaimana cara mereka berinteraksi dengan dunia dan orang lain di sekitar mereka.


3. **Memberikan Perspektif yang Membuka Mata**: Melalui dialog antara karakter utama, buku ini tidak hanya mengajarkan konsep-konsep filosofis tetapi juga memberikan perspektif yang mengubah cara pembaca memandang hidup. Ini bisa menjadi pencerahan bagi mereka yang mencari makna dan tujuan dalam kehidupan mereka.


4. **Inspiratif dan Memotivasi**: Buku ini mendorong pembaca untuk berani menghadapi ketidaknyamanan dan kritik dari orang lain dengan lebih bijaksana. Ini dapat memberikan motivasi untuk mengambil langkah-langkah yang lebih berani dan memilih jalan hidup yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi masing-masing.


5. **Penyampaian yang Mudah Dipahami**: Meskipun berbicara tentang konsep-konsep filsafat yang kompleks, buku ini ditulis dalam gaya yang sederhana dan mudah dipahami. Hal ini membuatnya dapat dinikmati oleh pembaca dari berbagai latar belakang dan tingkat pemahaman.


6. **Relevansi dalam Konteks Modern**: Meskipun berdasarkan filosofi Adlerian yang lebih tua, buku ini mampu mempertahankan relevansinya dalam konteks modern. Konsep-konsep yang dibahas dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari, dari hubungan personal hingga karier profesional.


Secara keseluruhan, "Berani Tidak Disukai" bukan hanya sebuah buku tentang filsafat, tetapi juga sebuah panduan praktis untuk mengubah cara pembaca memandang hidup dan cara mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Kelebihan-kelebihan ini menjadikan buku ini populer dan bermanfaat bagi banyak pembaca yang mencari inspirasi dan pemahaman mendalam tentang kehidupan dan hubungan sosial.

 RESENSI BUKU FILOSOFI TERAS


RESENSI

"Buku Filosofi Teras" adalah sebuah karya yang ditulis oleh Henry Manampiring. Buku ini menggali konsep-konsep filosofis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan cara yang mudah dipahami dan relevan. Henry Manampiring, dalam bukunya, membahas berbagai tema seperti kebahagiaan, kesuksesan, cinta, dan makna hidup dengan sudut pandang filosofis yang menginspirasi pembacanya untuk merenung dan mengaplikasikan dalam kehidupan mereka.


Judul buku "Filosofi Teras" yang ditulis oleh Henry Manampiring menggambarkan perjalanan spiritual dan pencarian makna hidup penulis. Dalam buku ini, Manampiring menyajikan pandangannya tentang berbagai konsep filosofis dan spiritualitas melalui narasi pribadinya.


Buku ini tidak hanya memaparkan pemikiran filosofis secara teoretis, tetapi juga mengaitkannya dengan pengalaman hidup penulis. Manampiring membahas tema-tema seperti eksistensialisme, arti hidup, dan keberagaman spiritualitas, dengan mengambil pendekatan yang sangat personal dan reflektif.


Dengan gaya penulisan yang lugas dan introspektif, Manampiring berhasil mengajak pembaca untuk merenungkan dan mempertanyakan makna dari setiap langkah hidup mereka. "Filosofi Teras" tidak hanya sebuah buku yang mengajarkan filsafat, tetapi juga memotivasi untuk menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan keberanian.


Bagi para pembaca yang tertarik dengan penggalian makna hidup dan perjalanan spiritual, buku ini dapat menjadi sumber inspirasi yang menggugah pikiran dan hati.


KELEBIHAN

Berikut adalah beberapa kelebihan dari buku "Filosofi Teras" karya Henry Manampiring:

  1. Pendekatan Personal dan Introspektif: Buku ini tidak hanya mengajukan konsep-konsep filosofis secara teoretis, tetapi juga mengaitkannya dengan pengalaman hidup pribadi penulis. Ini membuat pembaca merasa terhubung secara emosional dan intelektual.

  2. Keanekaragaman Tema: Manampiring membahas berbagai tema filosofis dan spiritualitas, seperti eksistensialisme, arti hidup, dan keberagaman spiritual. Hal ini membuat buku ini relevan bagi pembaca dengan berbagai minat dan latar belakang.

  3. Kesederhanaan dan Klaritas: Gaya penulisan Manampiring cenderung lugas dan mudah dipahami. Hal ini memudahkan pembaca untuk menangkap pemikiran-pemikiran kompleks tentang kehidupan dan eksistensi.

  4. Inspiratif dan Menggugah: Buku ini tidak hanya mengajarkan filsafat secara akademis, tetapi juga memotivasi pembaca untuk merenungkan makna hidup dan menjalani kehidupan dengan kesadaran yang lebih dalam.

  5. Keterbukaan dan Kehangatan: Manampiring menghadirkan keterbukaan dan kehangatan dalam menjelaskan perjalanannya, sehingga pembaca merasa lebih terhubung dan termotivasi untuk menjalani proses pencarian makna pribadi mereka sendiri.

Dengan kelebihan-kelebihan ini, "Filosofi Teras" dapat menjadi pilihan yang baik bagi pembaca yang ingin mendalami pemikiran filosofis sambil merenungkan makna hidup secara mendalam.

KEKURANGAN

Buku "Filosofi Teras" yang ditulis oleh Henry Manampiring adalah sebuah karya yang menggali konsep-konsep filosofis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, seperti kebanyakan buku, tentu ada beberapa kekurangan yang mungkin bisa ditemui, seperti:

1. **Subyektivitas Penulis**: Karena filosofi sangatlah personal, pendekatan dan pemahaman penulis terhadap konsep-konsep tertentu bisa jadi tidak selalu mencerminkan sudut pandang pembaca.

2. **Kedalaman Konsep**: Buku tersebut mungkin tidak memasuki secara mendalam beberapa konsep filosofis yang diangkat, karena terbatasnya ruang dalam buku.

3. **Keterbatasan Konteks**: Buku ini mungkin tidak membahas semua aspek atau aplikasi dari filosofi yang diangkatnya, karena keterbatasan ruang atau fokus pada tema tertentu.

4. **Kesesuaian dengan Pembaca**: Pendekatan atau gaya penulisan buku ini mungkin tidak sesuai dengan preferensi atau kebutuhan pembaca tertentu dalam memahami filosofi.

5. **Kesulitan Penerjemahan**: Ide-ide filosofis kompleks kadang sulit untuk diungkapkan dengan jelas tanpa menjadi terlalu abstrak atau membingungkan.

Penting untuk diingat bahwa kekurangan ini bersifat relatif dan bisa berbeda bagi setiap pembaca. Buku "Filosofi Teras" mungkin memberikan wawasan yang berharga meskipun memiliki beberapa kelemahan.

Tuesday, August 10, 2021

Ayat kursi dan terjemahannya

TERJEMAHAN INDONESIA

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَـيُّ الْقَيُّوْمُ ۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗۤ اِلَّا بِاِ ذْنِهٖ ۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ ۚ وَلَا يَــئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

allohu laaa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qoyyuum, laa ta-khuzuhuu sinatuw wa laa na-uum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, mang zallazii yasyfa'u 'ingdahuuu illaa bi-iznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai-im min 'ilmihiii illaa bimaa syaaa, wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal-'aliyyul-'azhiim


"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 255)


TERJEMAHAN TAFSIR JALALAIN

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَـيُّ الْقَيُّوْمُ ۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗۤ اِلَّا بِاِ ذْنِهٖ ۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ ۚ وَلَا يَــئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

"(Allah, tak ada Tuhan), artinya tak ada ma`bud atau sembahan yang sebenarnya di alam wujud ini, (melainkan Dia Yang Maha Hidup), artinya Kekal lagi Abadi (dan senantiasa mengatur), maksudnya terus-menerus mengatur makhluk-Nya (tidak mengantuk) atau terlena, (dan tidak pula tidur. Milik-Nyalah segala yang terdapat di langit dan di bumi) sebagai kepunyaan, ciptaan dan hamba-Nya. (Siapakah yang dapat), maksudnya tidak ada yang dapat (memberi syafaat di sisi-Nya, kecuali dengan izin-Nya) dalam hal itu terhadapnya. (Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka), maksudnya di hadapan makhluk (dan apa yang di belakang mereka), artinya urusan dunia atau soal akhirat, (sedangkan mereka tidak mengetahui suatu pun dari ilmu-Nya), artinya manusia tidak tahu sedikit pun dari apa yang diketahui oleh Allah itu, (melainkan sekadar yang dikehendaki-Nya) untuk mereka ketahui melalui pemberitaan dari para Rasul. (Kursinya meliputi langit dan bumi) ada yang mengatakan bahwa maksudnya ialah ilmu-Nya, ada pula yang mengatakan kekuasaan-Nya, dan ada pula Kursi itu sendiri yang mencakup langit dan bumi, karena kebesaran-Nya, berdasarkan sebuah hadis, "Tidaklah langit yang tujuh pada kursi itu, kecuali seperti tujuh buah uang dirham yang dicampakkan ke dalam sebuah pasukan besar (Dan tidaklah berat bagi-Nya memelihara keduanya), artinya memelihara langit dan bumi itu (dan Dia Maha Tinggi) sehingga menguasai semua makhluk-Nya, (lagi Maha Besar)."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 255)


Monday, July 8, 2019

Surah Al-Baqarah Ayat 282 Lengkap Terjemahan dan Tafsir Al-Jalalain | Musafir Ilmu


TERJEMAHAN




  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ وَلا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الأخْرَى وَلا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا وَلا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَى أَجَلِهِ ذَلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَى أَلا تَرْتَابُوا إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلا تَكْتُبُوهَا وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ وَلا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلا شَهِيدٌ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
 
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun daripada utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 282)
 
 
 
TAFSIR AL-JALALAIN
 
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُ ۗ وَلْيَكْتُبْ بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِۢالْعَدْلِ ۖ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ اَنْ يَّكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللّٰهُ فَلْيَكْتُبْ ۚ وَلْيُمْلِلِ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَـقُّ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّهٗ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْــئًا ۗ فَاِنْ كَانَ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَـقُّ سَفِيْهًا اَوْ ضَعِيْفًا اَوْ لَا يَسْتَطِيْعُ اَنْ يُّمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهٗ بِالْعَدْلِ ۗ وَاسْتَشْهِدُوْا شَهِيْدَيْنِ مِنْ رِّجَالِكُمْ ۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُوْنَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَّامْرَاَتٰنِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَآءِ اَنْ تَضِلَّ اِحْدٰٮهُمَا فَتُذَكِّرَ اِحْدٰٮهُمَا الْاُخْرٰى ۗ وَ لَا يَأْبَ الشُّهَدَآءُ اِذَا مَا دُعُوْا ۗ وَلَا تَسْــئَمُوْۤا اَنْ تَكْتُبُوْهُ صَغِيْرًا اَوْ كَبِيْرًا اِلٰۤى اَجَلِهٖ ۗ ذٰ لِكُمْ اَقْسَطُ عِنْدَ اللّٰهِ وَاَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَاَدْنٰۤى اَ لَّا تَرْتَابُوْۤا اِلَّاۤ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيْرُوْنَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَ لَّا تَكْتُبُوْهَا ۗ وَاَشْهِدُوْۤا اِذَا تَبَايَعْتُمْ ۖ وَلَا يُضَآ رَّ كَاتِبٌ وَّلَا شَهِيْدٌ ۗ وَاِنْ تَفْعَلُوْا فَاِنَّهٗ فُسُوْقٌ بِۢكُمْ ۗ وَ اتَّقُوا اللّٰهَ ۗ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّٰهُ ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
 
"(Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu mengadakan utang piutang), maksudnya muamalah seperti jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang dan lain-lain (secara tidak tunai), misalnya pinjaman atau pesanan (untuk waktu yang ditentukan) atau diketahui, (maka hendaklah kamu catat) untuk pengukuhan dan menghilangkan pertikaian nantinya. (Dan hendaklah ditulis) surat utang itu (di antara kamu oleh seorang penulis dengan adil) maksudnya benar tanpa menambah atau mengurangi jumlah utang atau jumlah temponya. (Dan janganlah merasa enggan) atau berkeberatan (penulis itu) untuk (menuliskannya) jika ia diminta, (sebagaimana telah diajarkan Allah kepadanya), artinya telah diberi-Nya karunia pandai menulis, maka janganlah dia kikir menyumbangkannya. 'Kaf' di sini berkaitan dengan 'ya'ba' (Maka hendaklah dituliskannya) sebagai penguat (dan hendaklah diimlakkan) surat itu (oleh orang yang berutang) karena dialah yang dipersaksikan, maka hendaklah diakuinya agar diketahuinya kewajibannya, (dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah, Tuhannya) dalam mengimlakkan itu (dan janganlah dikurangi darinya), maksudnya dari utangnya itu (sedikit pun juga. Dan sekiranya orang yang berutang itu bodoh) atau boros (atau lemah keadaannya) untuk mengimlakkan disebabkan terlalu muda atau terlalu tua (atau ia sendiri tidak mampu untuk mengimlakkannya) disebabkan bisu atau tidak menguasai bahasa dan sebagainya, (maka hendaklah diimlakkan oleh walinya), misalnya bapak, orang yang diberi amanat, yang mengasuh atau penerjemahnya (dengan jujur. Dan hendaklah persaksikan) utang itu kepada (dua orang saksi di antara laki-lakimu) artinya dua orang Islam yang telah balig lagi merdeka (Jika keduanya mereka itu bukan), yakni kedua saksi itu (dua orang laki-laki, maka seorang laki-laki dan dua orang perempuan) boleh menjadi saksi (di antara saksi-saksi yang kamu sukai) disebabkan agama dan kejujurannya. Saksi-saksi wanita jadi berganda ialah (supaya jika yang seorang lupa) akan kesaksian disebabkan kurangnya akal dan lemahnya ingatan mereka, (maka yang lain (yang ingat) akan mengingatkan kawannya), yakni yang lupa. Ada yang membaca 'tudzkir' dan ada yang dengan tasydid 'tudzakkir'. Jumlah dari idzkar menempati kedudukan sebagai illat, artinya untuk mengingatkannya jika ia lupa atau berada di ambang kelupaan, karena itulah yang menjadi sebabnya. Menurut satu qiraat 'in' syarthiyah dengan baris di bawah, sementara 'tudzakkiru' dengan baris di depan sebagai jawabannya. (Dan janganlah saksi-saksi itu enggan jika) 'ma' sebagai tambahan (mereka dipanggil) untuk memikul dan memberikan kesaksian (dan janganlah kamu jemu) atau bosan (untuk menuliskannya), artinya utang-utang yang kamu saksikan, karena memang banyak orang yang merasa jemu atau bosan (biar kecil atau besar) sedikit atau banyak (sampai waktunya), artinya sampai batas waktu membayarnya, menjadi 'hal' dari dhamir yang terdapat pada 'taktubuh' (Demikian itu) maksudnya surat-surat tersebut (lebih adil di sisi Allah dan lebih mengokohkan persaksian), artinya lebih menolong meluruskannya, karena adanya bukti yang mengingatkannya (dan lebih dekat), artinya lebih kecil kemungkinan (untuk tidak menimbulkan keraguanmu), yakni mengenai besarnya utang atau jatuh temponya. (Kecuali jika) terjadi muamalah itu (berupa perdagangan tunai) menurut satu qiraat dengan baris di atas hingga menjadi khabar dari 'takuuna' sedangkan isimnya adalah kata ganti at-tijaarah (yang kamu jalankan di antara kamu), artinya yang kamu pegang dan tidak mempunyai waktu berjangka, (maka tidak ada dosa lagi kamu jika kamu tidak menulisnya), artinya barang yang diperdagangkan itu (hanya persaksikanlah jika kamu berjual-beli) karena demikian itu lebih dapat menghindarkan percekcokan. Maka soal ini dan yang sebelumnya merupakan soal sunah (dan janganlah penulis dan saksi -maksudnya yang punya utang dan yang berutang- menyulitkan atau mempersulit), misalnya dengan mengubah surat tadi atau tak hendak menjadi saksi atau menuliskannya, begitu pula orang yang punya utang, tidak boleh membebani si penulis dengan hal-hal yang tidak patut untuk ditulis atau dipersaksikan. (Dan jika kamu berbuat) apa yang dilarang itu, (maka sesungguhnya itu suatu kefasikan), artinya keluar dari taat yang sekali-kali tidak layak (bagi kamu dan bertakwalah kamu kepada Allah) dalam perintah dan larangan-Nya (Allah mengajarimu) tentang kepentingan urusanmu. Lafal ini menjadi hal dari fi`il yang diperkirakan keberadaannya atau sebagai kalimat baru. (Dan Allah mengetahui segala sesuatu)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 282)
 

Surah Al-Baqarah Ayat 281 Lengkap Terjemahan dan Tafsir Al-Jalalain | Musafir Ilmu

TERJEMAHAN

وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ
 
Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 281) 
 


TAFSIR AL-JALALAIN
 
 وَاتَّقُوْا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ اِلَى اللّٰهِ ۗ ثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
 
"(Dan takutlah akan suatu hari yang nanti kamu akan dikembalikan) dibina' bagi maf`ul, sedangkan jika bagi fa`il, maka bunyinya 'tasiiruun', artinya berjalan (kepada Allah pada hari itu), yakni hari kiamat (kemudian dipenuhkan) pada hari itu (kepada setiap jiwa) balasan terhadap (apa yang dilakukannya) baik berupa kebaikan maupun kejahatan (dan mereka tidak akan dianiaya) dengan mengurangi kebaikan atau menambah kejahatannya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 281)